•  

    Layanan & Pembelian

    0817-461-814

  •  

    Opening Times

    Mon - Fri 08.00 - 17.00

Rp. 50.000,-

Novel teenlit pesantren ini mengisahkan tentang persiapan untuk sebuah pementasan di pesantren.


dalam cuplikan ceritanya : "Malam itu, lampu tiba-tiba padam. Tapi para santri yang berjumlah hampir 200 orang dan semuanya berjenis kelamin perempuan kecuali tiga orang lelaki yang duduk di depan sebelah kanan itu tenang-tenang saja. Malahan, perhatian mereka tertuju pada panggung sederhana yang dibelakangnya terpampang background layar LCD. Seorang gadis duduk di tengah-tengah panggung. Sepertinya ia sedang belajar. Tapi ia juga seperti orang yang sedang pusing. Semua mata tertuju padanya, tapi ia tak peduli. Ia tetap konsentrasi memerankan perannya sebagai “Fika” dalam kisah Hadrah Cinta.

 

Cover : Soft Cover

Pengarang : Pijer Sri Laswiji

Cet. 2 : 2012

Ukuran : 11 x 17 cm

Jml Hal : 226

Penerbit : Matapena

Rp. 50.000,-

Novel pesantren yang satu ini mengisahkan tentang cinta seorang gus yang terhitung tidak biasa.


Kalau dihitung-hitung, Gus Yahya kecil memang sudah habis-habisan dengan segalacara upayanya untuk mendekati Zahra. Dari yang biasa-biasa seperti melakukan kebiasaan Zahra belajar nyeruling sama Yadi di pematang sawah, sampai yang norak abis, seperti berkirim mawar dan surat cinta yang ditaruh di teras pesantren putri. Tidak cuma itu, Yahya juga tak kenallelah menyapa Zahra dengan pesan kertasnya yang di taruhdi kursi taman, tempat Zahra biasa belajar, setiap hari, sepanjang waktu. Sayangnya, Zahra tetap cuek aja tuh menghadapi gerakan cinta Yahya. Meski tidak dengan marah-marah,santri baru di pesantren abahnya Yahya itu malah sibuk dengan tugas-tugas belajarnya di pesantren.

 

Cover : Soft Cover

Pengarang : Fina Af’idatussofa

Cet. 1 : 2007

Ukuran : 11 x 17 cm

Jml Hal : 115

Penerbit : Matapena

Rp. 50.000,-

Novel tentang seorang santri yang selalu mebuat onar ini ditokohkan oleh seorang Fina.


Di mata teman-teman, para guru, juga ibu nyai, Fina adalah “GMT”. Alias Girl Makes Trouble. Gara-gara kebiasaannya nongkrong di kantin saat jam pelajaran berlangsung. Suka ribut sendiri dengan Ucha saat bu nyai tengah mengajar kitab. Kabur tanpa ketahuan sudah bukan hal baru lagi buatnya.Terakhir, ia ketahuan

membawa Hp yang biasa ia pakai untuk curhat dengan Noval.Tapi, tetap saja Fina  tak pernah bisa terima dengan label “GMT” itu. “No, I\'m not the girl who always makes trouble,” sanggahnya. Dan,itu coba dibuktikannya dengan sebuah kerja keras demi mengharumkan nama besar pesantren dalam ajang lomba Mading di Surabaya. Meskipun palu “dikeluarkan” sudah siap diketok untuknya. So,apakah Fina  berhasil menghapus label “GMT” itu? 

 

Cover : Soft Cover

Pengarang : Restu R. A

Cet. 2 : 2012

Ukuran : 11 x 17 cm

Jml Hal : 188

Penerbit : Matapena